Siap Jadi Ibu Sehat, Edukasi Remaja Putri Melalui Bina Keluarga Remaja

By: Erika Yulita Ichwan, SST, M.Keb, Hetty Astri, S.SiT, M.Kes, Junengsih, SST., MKM

Menjadi seorang ibu adalah salah satu peran terpenting dalam kehidupan seorang wanita. Namun, kesiapan untuk menjadi ibu yang sehat tidak terjadi begitu saja—perlu persiapan sejak dini. Sayangnya, banyak remaja putri belum memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial sebagai bekal menghadapi peran sebagai ibu di masa depan.

Sebuah program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III di Kelurahan Baru, Jakarta Timur, berusaha menjawab tantangan ini dengan melakukan revitalisasi Bina Keluarga Remaja (BKR). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja putri tentang kesehatan reproduksi dan kesiapan menjadi ibu sehat melalui edukasi yang melibatkan kader, remaja, dan orang tua.

Mengapa Remaja Perlu Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Ibu Sehat?

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang penuh dengan perubahan fisik, mental, dan sosial. Berdasarkan data proyeksi penduduk Indonesia, sekitar 65 juta jiwa atau 25% dari total populasi adalah remaja. Sayangnya, banyak dari mereka belum memiliki pengetahuan cukup mengenai kesehatan reproduksi dan kesiapan menjadi calon ibu. Beberapa masalah utama yang dihadapi remaja antara lain:

  • Kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, termasuk risiko kehamilan dini dan infeksi menular seksual.
  • Kurangnya kesiapan mental dan psikologis dalam menjalani peran sebagai ibu.
  • Gizi yang tidak seimbang, yang berpotensi menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lain di masa depan.
  • Kurangnya dukungan keluarga, terutama dalam memberikan edukasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi.

Jika tidak dipersiapkan dengan baik, remaja putri yang nantinya menjadi ibu berisiko mengalami komplikasi kehamilan, kesehatan bayi yang buruk, hingga masalah psikologis seperti depresi pasca-melahirkan. Oleh karena itu, edukasi sejak dini sangat penting untuk memastikan mereka siap menghadapi peran sebagai ibu dengan sehat dan bahagia.

Bina Keluarga Remaja, Solusi untuk Mempersiapkan Ibu Sehat

Program Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah salah satu inisiatif yang dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan remaja dalam membangun keluarga yang sehat. Program ini melibatkan edukasi bagi remaja, orang tua, serta kader kesehatan sebagai fasilitator​.

Revitalisasi program BKR di Kelurahan Baru, Jakarta Timur, dilakukan dengan pendekatan inovatif yang meliputi:

  1. Sosialisasi dan Komitmen Bersama
    Melibatkan pemangku wilayah, kader, remaja, dan orang tua untuk menyamakan pemahaman tentang pentingnya persiapan calon ibu sehat.
  2. Pelatihan Kader dan Remaja Putri
    Memberikan materi tentang kesehatan reproduksi, gizi seimbang, dan komunikasi efektif dalam keluarga.
  3. Edukasi untuk Orang Tua
    Meningkatkan kesadaran orang tua agar lebih terbuka dalam mendidik anak perempuan mereka tentang kesehatan reproduksi dan kesiapan menjadi ibu.
  4. Pendampingan dan Kuliah WhatsApp (KulWap)
    Menggunakan platform digital untuk terus memberikan edukasi dan mendampingi peserta program dalam memahami materi

Dampak Positif Program Revitalisasi Bina Keluarga Remaja

Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesiapan remaja putri dalam menghadapi peran sebagai calon ibu sehat. Hasil evaluasi menunjukkan: ​

  1. Peningkatan Pengetahuan Remaja
    Rata-rata skor pre-test peserta hanya 21,33, namun meningkat menjadi 49,33 setelah diberikan edukasi dan pelatihan
  2. Peningkatan Kesadaran Orang Tua
    Setelah mengikuti edukasi, banyak orang tua lebih memahami pentingnya mendukung anak perempuan mereka dalam mempersiapkan diri sebagai calon ibu.
  3. Pemberdayaan Kader Sebagai Agen Perubahan
    Kader yang telah mendapatkan pelatihan mampu memberikan edukasi kepada komunitasnya, sehingga manfaat program ini dapat terus dirasakan dalam jangka panjang.
  4. Meningkatkan Kesadaran Akan Gizi dan Pola Hidup Sehat
    Banyak peserta menyatakan mereka kini lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat untuk mendukung kesehatan reproduksi mereka

Langkah Selanjutnya: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Program ini telah membuktikan bahwa edukasi sejak dini dapat meningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa depan sebagai ibu yang sehat. Namun, agar manfaatnya lebih luas, diperlukan langkah-langkah lanjutan, seperti:

  1. Memperluas cakupan program ke lebih banyak wilayah untuk menjangkau lebih banyak remaja putri dan orang tua.
  2. Menggunakan teknologi digital seperti aplikasi edukasi dan media sosial untuk menjangkau remaja lebih luas.
  3. Meningkatkan keterlibatan sekolah dan lembaga pendidikan agar kesehatan reproduksi menjadi bagian dari kurikulum pendidikan remaja.
  4. Meningkatkan peran keluarga dalam edukasi remaja, sehingga komunikasi antara orang tua dan anak lebih terbuka dalam membahas kesehatan reproduksi.

Kesimpulan

Menjadi ibu yang sehat dan siap secara fisik, mental, dan sosial adalah proses yang dimulai sejak remaja. Program Bina Keluarga Remaja yang telah direvitalisasi di Kelurahan Baru, Jakarta Timur, membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat, remaja putri dapat lebih siap menghadapi peran sebagai ibu di masa depan.

Diharapkan program serupa dapat diperluas ke daerah lain agar semakin banyak remaja yang mendapatkan bekal pengetahuan untuk menjadi ibu yang sehat dan bahagia. Keterlibatan keluarga, terutama orang tua, juga menjadi kunci utama dalam memastikan anak perempuan mereka tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang kesehatan reproduksi dan kesiapan menjadi ibu.

Referensi:

  1. BKKBN. (2022). Program Bina Keluarga Remaja: Mempersiapkan Generasi Berkualitas. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
  2. WHO. (2023). Adolescent Health and Well-being: A Global Overview. Geneva: World Health Organization.
  3. Kementerian Kesehatan RI. (2022). Laporan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia.
  4. Setiawati, E., & Rozinah, S. (2020). Pemberdayaan Remaja dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Pustaka Kesehatan.
  5. Grace, S. B., Tandra, A. G. K., & Mary. (2020). Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Remaja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Other Recent Articles

Scroll to Top
Whatsapp
Butuh Batuan?
Halo WRHC,
Ada yang dapat kami bantu?