Kader Kesehatan, Garda Terdepan Skrining Penyakit Tidak Menular untuk Hidup Lebih Sehat

By: Debbiyantina, SST,M.Keb, Dewi inderiatri, M.Biomed, Dra Megamirawati, M.Biomed

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, dan kanker payudara kini menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat. Berbeda dengan penyakit menular, PTM berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga sering kali terdeteksi saat sudah memasuki kondisi serius. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah kunci dalam mengendalikan risiko PTM.

Salah satu strategi inovatif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PTM adalah melibatkan kader kesehatan dalam skrining dini. Pengalaman dari program.

Peran Kader Kesehatan dalam Skrining Penyakit Tidak Menular

Dalam program pengabdian masyarakat ini, kader kesehatan dilatih untuk menggunakan alat pemeriksaan kesehatan seperti Point of Care Testing (POCT) untuk mengukur kadar glukosa darah, kolesterol, asam urat, serta tekanan darah. Selain itu, kader juga diajarkan teknik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) untuk deteksi dini kanker payudara.

Pelatihan yang dilakukan menghasilkan dampak yang luar biasa. Kader yang telah mengikuti pelatihan menunjukkan keberhasilan dalam menggunakan alat pemeriksaan kesehatan dengan persentase 80-100%, yang menunjukkan kompetensi tinggi dalam mendukung skrining kesehatan di masyarakat.

Hasil Skrining Menunjukkan Realita Kesehatan Warga Jatiwarna

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh kader terhadap warga di dua RT di Kelurahan Jatiwarna, ditemukan bahwa:

  • Lebih dari 60% warga mengalami tekanan darah tinggi
  • Sekitar 30% mengalami kadar gula darah di atas normal
  • Kolesterol tinggi ditemukan pada lebih dari 50% warga
  • Lebih dari 30% warga mengalami kadar asam urat tinggi

Angka-angka ini menunjukkan bahwa PTM bukan lagi penyakit yang hanya menyerang orang tua, tetapi juga populasi usia produktif yang memiliki gaya hidup kurang sehat (Inderiati et al., 2022).

Manfaat Skrining PTM oleh Kader untuk Masyarakat

Peran kader kesehatan dalam skrining PTM memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, di antaranya:

  1. Meningkatkan Kesadaran Kesehatan
    Banyak warga yang awalnya tidak menyadari bahwa mereka memiliki risiko PTM. Dengan adanya pemeriksaan rutin, mereka lebih termotivasi untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.
  2. Deteksi Dini untuk Pencegahan yang Lebih Baik
    Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak dini, warga dapat melakukan perubahan gaya hidup sebelum kondisi mereka memburuk dan membutuhkan pengobatan yang mahal.
  3. Akses Mudah dan Murah ke Layanan Kesehatan
    Tidak semua warga memiliki akses mudah ke fasilitas kesehatan. Dengan adanya kader yang terlatih, pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara lebih dekat dan murah.
  4. Mendukung Program Indonesia Sehat
    Upaya ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat, di mana pendekatan berbasis keluarga menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Efektivitas Skrining PTM

  1. Perluasan Pelatihan Kader
    Lebih banyak kader perlu dilatih agar cakupan layanan kesehatan berbasis komunitas semakin luas.
  2. Edukasi Gaya Hidup Sehat
    Pemeriksaan kesehatan perlu diimbangi dengan edukasi pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan manajemen stres.
  3. Kolaborasi dengan Fasilitas Kesehatan
    Kader dapat bekerja sama dengan puskesmas atau rumah sakit untuk merujuk warga yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
  4. Program Pemeriksaan Rutin
    Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara berkala, minimal setiap 6 bulan sekali, untuk memantau kondisi kesehatan warga.

Referensi:

  1. Inderiati, D., Mirawati, M., Aryadnyani, N. P., & Yantina, D. (2021). Peningkatan Keterampilan Kader dalam Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) Warga Kelurahan Jatiwarna Pondok Melati Bekasi. Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin, 4(1), 84-95. https://doi.org/10.37012/jpkmht.v4i1.866
  2. Kementerian Kesehatan RI. (2021). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2023. Jakarta: Kemenkes RI.
  3. World Health Organization. (2021). Non-Communicable Diseases Global Report 2023. Geneva: WHO.
  4. American Heart Association. (2021). Hypertension Guidelines & Prevention Strategies. New York: AHA Publications.
  5. International Diabetes Federation. (2021). Diabetes Atlas 2023 Edition. Brussels: IDF.
  6. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). (2021). Pedoman Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Indonesia. Jakarta: PAPDI.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Other Recent Articles

Scroll to Top
Whatsapp
Butuh Batuan?
Halo WRHC,
Ada yang dapat kami bantu?