By: Wa Ode Hajrah, SST, M.Kes, Novita Antarsih, SST, M.Biomed, Aticeh, SST, M.Keb
Setiap wanita akan mengalami fase premenopause, yaitu masa transisi sebelum memasuki menopause. Sayangnya, banyak wanita menghadapi masa ini dengan kecemasan, perubahan emosi yang drastis, hingga gangguan fisik seperti nyeri sendi, mudah lelah, dan sulit tidur. Padahal, dengan persiapan yang baik dan dukungan dari orang-orang terdekat, khususnya suami, fase ini bisa dilewati dengan lebih nyaman dan bahagia.
Sebuah program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan suami dalam menghadapi premenopause. Program ini dilakukan di RW 10 dan 11 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, dan melibatkan kader kesehatan, keluarga, serta masyarakat setempat.
Apa Itu Premenopause dan Mengapa Perlu Dipersiapkan?
Premenopause adalah fase yang terjadi sebelum menopause, di mana produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita mulai menurun. Perubahan hormon ini menyebabkan berbagai gejala, seperti:
- Gangguan emosi: Mudah marah, cemas berlebihan, stres, dan bahkan depresi.
- Gangguan fisik: Nyeri sendi, jantung berdebar, insomnia, dan sakit kepala.
- Penurunan gairah seksual: Banyak wanita mengalami penurunan libido akibat perubahan hormon.
Menurut WHO, pada tahun 2030 diperkirakan ada 1,2 miliar wanita di dunia yang memasuki menopause. Sayangnya, masih banyak yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang premenopause dan cara menghadapinya, termasuk bagaimana peran suami dalam mendukung pasangan mereka.
Pentingnya Dukungan Suami dalam Menghadapi Premenopause
Banyak wanita merasa kesepian dan tidak dipahami saat menghadapi premenopause. Oleh karena itu, dukungan suami sangat berperan dalam menjaga keseimbangan emosional istri. Berikut adalah beberapa cara suami dapat membantu istri melewati fase ini:
- Menjadi Pendengar yang Baik
Salah satu hal paling berharga yang bisa diberikan suami adalah kesediaan untuk mendengarkan keluhan istri tanpa menghakimi. Wanita yang merasa didengar akan lebih tenang dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi perubahan tubuhnya. - Memberikan Dukungan Emosional
Ucapan sederhana seperti “Aku selalu ada untukmu” atau pelukan hangat dapat meningkatkan rasa nyaman dan aman bagi istri. Suami juga perlu memahami bahwa perubahan emosi yang dialami istri bukanlah sesuatu yang disengaja, melainkan akibat perubahan hormon. - Membantu dalam Aktivitas Sehari-hari
Saat menghadapi premenopause, banyak wanita merasa mudah lelah dan kurang berenergi. Suami dapat membantu dengan melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, atau mengurus anak, sehingga istri tidak merasa kewalahan. - Mendorong Pola Hidup Sehat
Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres sangat penting dalam menghadapi premenopause. Suami bisa menjadi motivator dengan mengajak istri untuk berjalan pagi bersama, menghindari makanan berlemak, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. - Mendukung Kesehatan Seksual
Penurunan gairah seksual sering terjadi pada wanita premenopause, dan hal ini dapat mempengaruhi hubungan suami istri. Suami yang memahami kondisi ini akan lebih sabar dan mencari solusi bersama, misalnya dengan meningkatkan komunikasi atau mencoba teknik relaksasi sebelum berhubungan.
Pemberdayaan Kader dan Masyarakat dalam Program Pengabdian
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di RW 10 dan 11 Kelurahan Kayu Putih bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kader kesehatan, suami, dan masyarakat tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi premenopause.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan diskusi interaktif yang diadakan sebanyak empat kali. Hasil program menunjukkan bahwa setelah mengikuti penyuluhan:
- 85% peserta memiliki pemahaman lebih baik tentang premenopause dan cara menanganinya.
- 90% suami menyatakan lebih siap dalam mendukung istri mereka menghadapi fase ini.
- 95% kader kesehatan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang premenopause
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama para suami yang awalnya tidak menyadari pentingnya peran mereka dalam fase premenopause istri.
Dampak Positif Program
Program ini memberikan dampak besar bagi masyarakat, terutama dalam aspek berikut:
- Meningkatkan Kesadaran Suami
Banyak suami yang sebelumnya tidak memahami premenopause kini lebih peduli dan aktif dalam mendukung istri mereka. - Mengurangi Kecemasan Wanita
Dengan adanya dukungan dari keluarga, wanita premenopause merasa lebih tenang dan bahagia. - Membantu Kader Kesehatan dalam Edukasi Masyarakat
Kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan kini bisa memberikan penyuluhan kepada lebih banyak orang, sehingga manfaat program ini dapat dirasakan secara luas
Kesimpulan
Premenopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang bisa menjadi tantangan besar jika tidak dipersiapkan dengan baik. Dukungan suami sangat berperan dalam membantu istri menghadapi perubahan fisik dan emosional selama masa ini. Melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat, seperti yang dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini, semakin banyak keluarga yang sadar akan pentingnya dukungan terhadap wanita yang memasuki fase premenopause.
Ke depan, diharapkan program ini dapat diterapkan di lebih banyak wilayah sehingga semakin banyak wanita yang dapat menjalani premenopause dengan tenang dan bahagia, didukung oleh suami dan keluarga mereka.
Referensi:
- WHO. (2022). Global Menopause Statistics & Health Impact. Geneva: World Health Organization.
- Fatimah, S., & Bangsa, U. K. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Premenopause.
- Setiawan, R., Iryanti, I., & Muryati, M. (2020). Efektivitas Media Edukasi terhadap Pengetahuan Premenopause.
- American College of Obstetricians and Gynecologists. (2022). Menopause & Hormonal Changes: A Guide for Couples.