By: Shentya Fitriana , SST, M.Keb, Niken Purbowati, SST, M.Kes, Niki Rian Putri, Amd.Keb
Banyak orang tua berpikir bahwa kecerdasan dan kesehatan anak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetik. Padahal, penelitian terbaru menunjukkan bahwa 1000 hari pertama kehidupan (First 1000 Days of Life – 1000 HPK) memiliki peran lebih besar dalam menentukan masa depan anak. Periode ini, yang dimulai sejak kehamilan hingga usia dua tahun, dikenal sebagai golden window of opportunity—waktu terbaik untuk memberikan fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan kecerdasan anak.
Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya 1000 HPK masih rendah. Masih banyak ibu hamil dan ibu menyusui yang kurang memperhatikan asupan gizi, serta kurangnya edukasi mengenai pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang tepat. Untuk mengatasi hal ini, tim kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III melakukan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, dengan fokus pada pemberdayaan kader posyandu dan ibu-ibu dalam memahami pentingnya 1000 HPK
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
1000 HPK adalah periode yang sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak. Beberapa alasan mengapa masa ini sangat krusial antara lain:
- Menentukan Tingkat Kecerdasan Anak
Pada 1000 HPK, otak anak berkembang dengan pesat. Jika gizi tidak tercukupi, perkembangan otak bisa terganggu, menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif di kemudian hari. - Mencegah Stunting dan Penyakit Kronis
Anak yang mengalami kekurangan gizi di 1000 HPK berisiko lebih tinggi mengalami stunting (tubuh pendek akibat malnutrisi kronis). Selain itu, risiko penyakit seperti diabetes, jantung, dan hipertensi di masa dewasa juga meningkat. - Memperkuat Imunitas Anak
Anak yang mendapat nutrisi cukup selama 1000 HPK lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit dibandingkan dengan anak yang mengalami kekurangan gizi. - Membangun Fondasi Kesehatan Mental
Selain kesehatan fisik, 1000 HPK juga berperan dalam membentuk kesehatan mental anak. Interaksi positif dengan orang tua dan lingkungan yang mendukung akan menciptakan anak yang lebih percaya diri dan memiliki kesehatan psikologis yang baik
Program Pemberdayaan Kader dan Masyarakat
Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang 1000 HPK, dilakukan program pengabdian masyarakat yang melibatkan kader posyandu, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan balita. Program ini terdiri dari beberapa tahapan:
- Pelatihan Kader Posyandu
Kader posyandu adalah ujung tombak dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, mereka dibekali dengan pelatihan tentang:
- Pentingnya 1000 HPK dalam tumbuh kembang anak.
- Cara memberikan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
- Teknik pemantauan pertumbuhan anak untuk mencegah stunting.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan kader yang signifikan. Skor rata-rata pengetahuan kader sebelum pelatihan adalah 65,83, meningkat menjadi 83,11 setelah pelatihan.
2. Edukasi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Ibu hamil dan menyusui diberikan edukasi tentang:
- Pentingnya gizi selama kehamilan, termasuk konsumsi makanan bergizi dan suplementasi zat besi serta asam folat.
- Manfaat ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan cara menyusui yang benar.
- Pemberian MPASI yang sesuai standar WHO, termasuk jenis makanan yang direkomendasikan dan cara penyajiannya.
Setelah edukasi, terjadi peningkatan pemahaman yang signifikan pada ibu hamil dan ibu menyusui. Skor rata-rata pengetahuan mereka meningkat dari 59,64 menjadi 81,79 setelah mengikuti program.
3. Sosialisasi tentang Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) juga menjadi bagian penting dalam mendukung keberhasilan 1000 HPK. Ibu yang terlalu cepat hamil setelah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan kesulitan memberikan nutrisi yang cukup untuk anak sebelumnya. Program ini memberikan edukasi tentang:
- Metode KB yang aman bagi ibu menyusui.
- Manfaat KB dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
- Hubungan KB dengan pencegahan stunting.
Setelah program edukasi ini, skor pengetahuan ibu tentang KB meningkat dari 58,57 menjadi 78,71.
Dampak Positif Program
Program ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam:
- Meningkatkan Kesadaran Ibu tentang Gizi dan Kesehatan Reproduksi
Dengan edukasi yang tepat, ibu hamil dan menyusui lebih sadar akan pentingnya nutrisi selama 1000 HPK dan cara menjaga kesehatan mereka. - Memberdayakan Kader Posyandu sebagai Agen Perubahan
Kader yang sudah terlatih dapat menyebarkan informasi kepada lebih banyak orang, sehingga edukasi tentang 1000 HPK terus berlanjut. - Mengurangi Risiko Stunting dan Malnutrisi
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ASI, MPASI, dan KB, risiko stunting pada anak dapat ditekan. - Meningkatkan Partisipasi Suami dan Keluarga dalam Mendukung Ibu
Edukasi juga menyoroti pentingnya dukungan suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan ibu dan anak selama 1000 HPK.
Kesimpulan
1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode emas yang tidak boleh disia-siakan. Dengan nutrisi yang baik, edukasi yang tepat, dan dukungan dari keluarga serta kader kesehatan, anak-anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya 1000 HPK. Ke depan, program serupa diharapkan dapat diperluas ke wilayah lain agar lebih banyak ibu dan anak yang mendapat manfaat dari investasi kesehatan ini.
Referensi:
- WHO. (2021). The Importance of the First 1000 Days of Life: A Global Perspective. Geneva: World Health Organization.
- Kementerian Kesehatan RI. (2021). Laporan Status Gizi Balita di Indonesia.
- Alderman, H., & Headey, D. (2018). The Timing of Growth Faltering and Its Long-Term Impact. PLoS ONE.
- Badan Litbang Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018: Status Gizi Balita di Indonesia.
- Gordon, J. R., & Maule, C. J. (2014). Global Nutrition Targets 2025: Policy Brief on Stunting.