Selamatkan Ibu Hamil, Peran Kader Kesehatan dalam Deteksi Dini Risiko Kehamilan

By: Herlyssa, S.Kep, Ners, SST, MKM., Hamidah, AM.Keb, S.Pd, M.Kes., Jujun Dwiastuti, SST

Setiap ibu hamil tentu berharap kehamilannya berjalan lancar hingga persalinan tiba. Namun, tahukah Anda bahwa di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) masih menjadi tantangan besar? Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, angka kematian ibu masih berada di 305 per 100.000 kelahiran hidup, jauh dari target 183 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024. Salah satu penyebab tingginya angka ini adalah keterlambatan dalam mendeteksi risiko tinggi pada ibu hamil.

Dalam upaya menekan angka kematian ibu, Poltekkes Kemenkes Jakarta III, bekerja sama dengan Puskesmas Kelurahan Jatiwarna, Kota Bekasi, mengadakan program Pelatihan Kader Kesehatan tentang Deteksi Dini Risiko Kehamilan. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader kesehatan agar lebih siap dalam mendampingi ibu hamil dan mengenali risiko kehamilan sejak dini.

Mengapa Deteksi Dini Itu Penting?

Banyak faktor yang menyebabkan kematian ibu saat hamil atau melahirkan, antara lain:

  • Hipertensi dalam kehamilan (Preeklampsia & Eklampsia)
  • Perdarahan sebelum atau saat persalinan
  • Infeksi setelah persalinan
  • Komplikasi akibat persalinan yang sulit
  • Kurangnya akses ke fasilitas kesehatan atau keterlambatan dalam mengambil keputusan medis

Keterlambatan penanganan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan serta kurangnya pendampingan tenaga kesehatan. Inilah mengapa kader kesehatan memiliki peran vital sebagai perpanjangan tangan tenaga medis di masyarakat.

Peran Kader Kesehatan dalam Menyelamatkan Nyawa

Sebagai garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak, kader kesehatan diharapkan dapat:

  1. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
  2. Memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarganya
  3. Mengarahkan ibu hamil untuk segera mendapatkan pelayanan kesehatan bila ditemukan risiko tinggi
  4. Menjadi perantara antara ibu hamil dengan tenaga medis di puskesmas

Program pelatihan yang dilakukan oleh tim pengabmas melibatkan 30 kader kesehatan dari RW 04 Kelurahan Jatiwarna, yang diberikan pembekalan intensif mengenai:

  • Tanda bahaya kehamilan
  • Bagaimana cara melakukan deteksi dini risiko tinggi
  • Langkah-langkah dalam memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarga
  • Pentingnya peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil

Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman kader terhadap risiko kehamilan, serta peningkatan keterampilan mereka dalam mendampingi ibu hamil di lingkungan masing-masing.

Dampak Positif. Dari Kader ke Masyarakat

Kader kesehatan yang sudah dilatih kemudian menjadi agen perubahan di masyarakat. Mereka memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil agar lebih sadar akan risiko kehamilan dan memahami pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Setelah pelatihan ini, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan meliputi:

  1. Pelatihan lanjutan untuk kader agar lebih mahir dalam mendeteksi risiko kehamilan
  2. Peningkatan peran kader dalam memberikan edukasi secara lebih luas, termasuk kepada remaja dan wanita usia subur
  3. Kolaborasi berkelanjutan dengan Puskesmas agar kader dapat menjadi bagian dari sistem rujukan yang efektif

Dengan adanya pelatihan ini, kader kesehatan tidak hanya menjadi perpanjangan tangan tenaga medis, tetapi juga pahlawan dalam menekan angka kematian ibu di komunitasnya.

Kesehatan ibu hamil adalah tanggung jawab bersama. Dengan memberdayakan kader kesehatan, masyarakat dapat lebih sigap dalam mendeteksi risiko tinggi kehamilan dan mengambil tindakan tepat sebelum terlambat. Pelatihan kader kesehatan di Puskesmas Jatiwarna Kota Bekasi adalah salah satu bukti nyata bagaimana penguatan kapasitas komunitas dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

Bagi para ibu hamil, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan kader kesehatan terdekat. Satu langkah kecil dalam deteksi dini bisa menjadi penyelamat nyawa.

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2022). Turunkan Angka Kematian Ibu melalui Deteksi Dini dengan Pemenuhan USG di Puskesmas. Sehat Negeriku
  2. WHO. (2022). Maternal Mortality Rate
  3. Lestari, A. E., & Nurrohmah, A. (2021). Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Cepogo Kabupaten Boyolali. Jurnal Borobudur Nursing Review, 1(1), 36-42.
  4. Sholikhah, H., Kusumawati, L., & Mardiyanto, P. (2009). Pengetahuan dan Sikap Kader dalam Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi di Daerah Terpencil Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Other Recent Articles

Scroll to Top
Whatsapp
Butuh Batuan?
Halo WRHC,
Ada yang dapat kami bantu?