Pijat Bayi sebagai Stimulasi Dini, Langkah Kecil dengan Manfaat Besar bagi Pertumbuhan Anak

By:  Nina Prima Sari, SST, M.Keb, Dr. Rosni Lubis, SST, M.Keb, Jujun Dwi Astuti, SST

Masa bayi merupakan periode emas dalam kehidupan seorang anak, di mana pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat pesat. Pada fase ini, berbagai bentuk stimulasi sangat dibutuhkan untuk memastikan bayi tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Salah satu bentuk stimulasi yang terbukti efektif namun sering kali diabaikan adalah pijat bayi.

Pijat bayi tidak hanya sekadar bentuk kasih sayang antara orang tua dan anak, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental bayi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pijat bayi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, mempercepat pertumbuhan berat badan, melancarkan sirkulasi darah, serta merangsang perkembangan motorik dan kognitif.

Lebih jauh, pijat bayi memiliki korelasi erat dengan upaya pencegahan stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan otak dan fisik anak. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting, dan salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan stimulasi dini melalui pijat bayi.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, Poltekkes Kemenkes Jakarta III melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat telah memberikan pelatihan kepada kader kesehatan di Kelurahan Jatimurni, Bekasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan kader dalam mengedukasi masyarakat tentang manfaat pijat bayi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pentingnya Pijat Bayi dalam Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Optimal

Pijat bayi bukan hanya sekadar rutinitas perawatan, tetapi juga merupakan bentuk stimulasi sensorik yang berkontribusi terhadap perkembangan sistem saraf, otot, dan imunitas bayi. Penelitian menunjukkan bahwa pijat bayi dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenasi tubuh bayi
2. Merangsang perkembangan sistem saraf dan keterampilan motorik bayi
3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dan daya tahan terhadap penyakit
4. Membantu bayi lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidurnya

Lebih dari itu, pijat bayi juga berkontribusi dalam pencegahan stunting, yang hingga kini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga dapat berdampak pada perkembangan kognitif, yang berisiko menurunkan potensi kecerdasan dan produktivitas di masa depan.

Hubungan Pijat Bayi dengan Pencegahan Stunting

Stunting merupakan kondisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang serta minimnya stimulasi fisik dan psikososial. Pijat bayi dapat berperan dalam meningkatkan penyerapan nutrisi, melancarkan sistem pencernaan, serta merangsang produksi hormon pertumbuhan, seperti ornithine decarboxylase (ODC) yang berkontribusi terhadap perkembangan sel tubuh​.

Sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat, dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah memberikan pelatihan kepada para kader kesehatan di Kelurahan Jatimurni, Bekasi mengenai manfaat dan teknik pijat bayi. Program ini mencakup:

1. Edukasi mengenai pentingnya pijat bayi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
2. Pelatihan teknis pijat bayi bagi para kader kesehatan agar dapat mengajarkan kembali kepada masyarakat
3. Pemberdayaan kader kesehatan untuk berperan sebagai fasilitator dalam memperkenalkan pijat bayi kepada para ibu di lingkungan mereka.

Dampak Pijat Bayi terhadap Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Kognitif

Sentuhan lembut melalui pijatan terbukti merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang berfungsi meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak serta mengurangi tingkat stres pada bayi. Selain itu, pijat bayi juga bermanfaat untuk:

1. Memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan nafsu makan bayi
2. Mempercepat pertumbuhan berat badan, terutama pada bayi dengan berat lahir rendah
3. Mendukung perkembangan otak dan meningkatkan respons sensorik bayi​.

Dengan memberikan stimulasi dini melalui pijatan, bayi memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh secara optimal, sehingga risiko mengalami stunting dapat diminimalkan secara signifikan.

Kontribusi Kader Kesehatan dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Keberhasilan program edukasi pijat bayi tidak hanya diukur dari peningkatan keterampilan kader kesehatan, tetapi juga dari dampaknya terhadap kesadaran masyarakat. Setelah menerima pelatihan, para kader kesehatan mampu:

1. Menyampaikan informasi secara efektif kepada ibu-ibu di Posyandu
2. Memberikan demonstrasi langsung mengenai teknik pijat bayi
3. Mengintegrasikan pijat bayi sebagai bagian dari edukasi kesehatan anak yang rutin dilakukan

Dari hasil pelaksanaan program, beberapa perubahan positif yang telah teridentifikasi di masyarakat antara lain:

1. Peningkatan kesadaran ibu mengenai manfaat pijat bayi sebagai bentuk stimulasi dini
2. Perubahan perilaku orang tua dalam menerapkan pijat bayi secara rutin di rumah
3. Kader kesehatan menjadi lebih aktif dalam mengedukasi dan membimbing masyarakat terkait pijat bayi dan pencegahan stunting

Pijat bayi merupakan intervensi sederhana namun memiliki manfaat yang luar biasa dalam mendukung pertumbuhan anak yang sehat dan optimal. Dengan edukasi dan pelatihan yang tepat, praktik pijat bayi dapat menjadi bagian dari perawatan bayi sehari-hari, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anak tetapi juga berkontribusi dalam upaya nasional pencegahan stunting.

Referensi:

1. World Health Organization. (2023). Guidelines on Early Childhood Development. Geneva: WHO.
2. Underdown, A. (2022). Baby Massage and Infant Health: A Systematic Review. Journal of Child Health.
3. Kementerian Kesehatan RI. (2022). Laporan Nasional Riskesdas 2022. Jakarta: Kemenkes.
4. UNICEF. (2023). The State of the World’s Children 2023: Nutrition and Child Growth. New York: UNICEF.