By: Juli Oktalia, SST, M.A., Heriza Syam, SST, M.Keb, Hetty Astri, S.Si.T, M.Kes
Stunting masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Anak yang mengalami stunting tidak hanya bertubuh pendek dibandingkan anak seusianya, tetapi juga berisiko mengalami hambatan dalam perkembangan otak, prestasi akademik, hingga kesehatan di masa dewasa. Kondisi ini terutama dipicu oleh kurangnya asupan gizi pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan. Pencegahaan stunting dapat dilakukan dengan pemberdayaan orang tua.
Pemberdayaan Orang Tua, Kunci Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
Pengabdian masyarakat di RW 06, Kelurahan Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, menunjukkan bahwa banyak orang tua belum memahami secara menyeluruh tentang gizi seimbang, stimulasi perkembangan anak, serta pentingnya pola asuh yang tepat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua agar mereka mampu:
- Memberikan makanan bergizi dan seimbang untuk anak
- Mengoptimalkan stimulasi perkembangan sesuai usia anak
- Mencegah dan menangani gangguan tumbuh kembang sejak dini
Membangun Generasi Bebas Stunting
Melalui program ini, para tenaga kesehatan dan akademisi memberikan edukasi kepada orang tua dengan pendekatan yang mudah dipahami, di antaranya:
- “Makanan Sehat, Anak Kuat”
Orang tua diberikan pelatihan tentang bagaimana menyusun menu makanan bergizi dengan bahan yang mudah didapat. - “Main Sambil Belajar, Yuk!”
Anak-anak dikenalkan pada berbagai aktivitas stimulasi untuk meningkatkan perkembangan motorik dan kognitif mereka. - “Pelukan dan Perhatian, Nutrisi untuk Jiwa Anak”
Edukasi tentang pola asuh positif yang membantu membangun kecerdasan emosional dan sosial anak.
Manfaat Program Pengabdian Masyarakat
Program ini berhasil meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya gizi dan pola asuh dalam mencegah stunting. Banyak orang tua yang sebelumnya kurang memahami konsep gizi seimbang kini lebih sadar dalam memilih makanan sehat untuk anak mereka. Selain itu, stimulasi yang diberikan juga berdampak positif dalam meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif anak-anak prasekolah di wilayah ini.
Masa Depan Anak Ada di Tangan Kita
Mencegah stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan pemberdayaan orang tua, diharapkan angka stunting di Indonesia bisa terus menurun, dan generasi masa depan tumbuh lebih sehat, cerdas, serta siap bersaing secara global.
Mari bersama “Stop Stunting”, karena anak sehat hari ini adalah pemimpin hebat di masa depan!
Referensi:
- Gultom, S. R., Sinaga, F., & Samosir, M. A. (2021). Stimulasi perkembangan anak usia dini dalam mencegah stunting. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(2), 45-59.
- Gunawan, A., & Putri, W. (2023). Pola asuh responsif sebagai faktor utama perkembangan psikososial anak usia dini. Jurnal Psikologi Perkembangan, 7(1), 120-135.
- Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
- Sunarti, E., Hartoyo, & Wahyuningsih, L. (2022). Gizi seimbang dalam pencegahan stunting pada anak prasekolah. Jurnal Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 11(3), 67-80.
- Syam, H. (2024). Pemberdayaan Orang Tua dalam Optimalisasi Pertumbuhan dan Perkembangan untuk Mencegah Stunting pada Anak Prasekolah di Wilayah RW 06 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi Jawa Barat. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 15(1), 1-10.
- WHO. (2022). Guidelines on Child Growth and Nutrition. Geneva: World Health Organization.