By: Shentya Fitriana, SST, M.Keb, Bdn., Gita Nirmala Sari, SST, M.Keb, PhD, Nessi Meilan, SST, M.Kes
Saat membicarakan masalah gizi pada anak, sebagian besar orang hanya mengenal stunting. Padahal, ada dua masalah lain yang tidak kalah serius, yaitu wasting (gizi buruk akut) dan obesitas. Ketiga masalah ini menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang anak, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu periode sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, mereka berisiko mengalami wasting atau stunting. Namun, di sisi lain, konsumsi makanan yang berlebihan dan tidak seimbang juga dapat menyebabkan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan. Maka, mengatasi masalah gizi tidak cukup hanya dengan memberi makan lebih banyak tetapi harus dengan memberi makanan yang bernutrisi seimbang dan sesuai kebutuhan anak.
Untuk mengatasi masalah ini, Poltekkes Kemenkes Jakarta III menjalankan program Pemberdayaan Kader dan Masyarakat dalam Pemenuhan Gizi 1000 HPK di Posyandu RW 11, Kayu Putih, Jakarta Timur. Program ini bertujuan untuk mengedukasi kader dan masyarakat agar dapat mengenali, mencegah, dan mengatasi wasting, stunting, serta obesitas pada anak sejak dini. Dengan edukasi yang lebih baik dan peran aktif masyarakat, kita bisa bersama-sama mencegah tiga ancaman gizi ini dan memastikan generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan kuat.
Mengenal Wasting, Stunting, dan Obesitas
- Wasting (Gizi Buruk Akut)
Wasting adalah kondisi di mana anak mengalami penurunan berat badan drastis dalam waktu singkat akibat kekurangan gizi yang parah atau penyakit infeksi berulang. Anak yang mengalami wasting terlihat sangat kurus, dengan massa otot yang menyusut.
Dampak Wasting:
– Meningkatkan risiko kematian akibat daya tahan tubuh yang sangat lemah.
– Menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak.
– Bisa berujung pada stunting jika tidak ditangani dengan baik. - Stunting (Gagal Tumbuh Kronis)
Stunting terjadi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan jangka panjang, menyebabkan mereka lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Stunting bukan hanya tentang tinggi badan, tetapi juga tentang perkembangan otak yang terhambat.
Dampak Stunting:
– Kecerdasan yang lebih rendah, sulit berkonsentrasi di sekolah.
– Risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
– Produktivitas rendah saat dewasa, mempengaruhi kualitas hidup dan ekonomi keluarga. - Obesitas (Gizi Berlebih yang Tidak Sehat)
Berbeda dengan wasting dan stunting, obesitas terjadi ketika anak mendapatkan terlalu banyak kalori tetapi dengan kualitas gizi yang buruk. Fenomena ini semakin meningkat di Indonesia karena pola makan yang tinggi gula, lemak, dan makanan olahan.
Dampak Obesitas:
– Risiko tinggi terkena diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
– Menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan risiko gangguan psikologis.
– Gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif di usia dewasa.
Mencegah Tiga Masalah Gizi Melalui Edukasi dan Pemberdayaan
Untuk mengatasi tiga masalah gizi ini, Poltekkes Kemenkes Jakarta III melakukan program Pemberdayaan Kader dan Masyarakat dalam Pemenuhan Gizi 1000 HPK di Posyandu RW 11, Kayu Putih, Jakarta Timur
Bagaimana program ini membantu masyarakat?
- Penyuluhan tentang Gizi Seimbang
Masyarakat diajarkan tentang pentingnya asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (zat besi, kalsium, vitamin A) yang cukup untuk tumbuh kembang anak. - Pelatihan Kader untuk Deteksi Dini
Kader dilatih untuk mengenali tanda-tanda wasting, stunting, dan obesitas. Dengan begitu, mereka bisa membantu ibu-ibu untuk memantau pertumbuhan anaknya lebih cepat dan akurat - Pola Makan dan MPASI yang Tepat
Program ini juga mengajarkan ibu-ibu bagaimana menyiapkan makanan bergizi seimbang, terutama dalam pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) agar anak tidak mengalami kekurangan gizi ataupun kelebihan berat badan
Manfaat Program Pengabdian Masyarakat
Setelah program ini diterapkan, beberapa perubahan positif mulai terlihat:
- Kesadaran Masyarakat Meningkat
Banyak ibu kini lebih paham tentang jenis makanan yang harus diberikan kepada anak agar tumbuh optimal. - Peningkatan Partisipasi Posyandu
Lebih banyak ibu membawa anak mereka ke Posyandu untuk pemantauan rutin pertumbuhan, sehingga kasus stunting dan wasting bisa dideteksi lebih awal. - Komunitas Lebih Mandiri
Kader kesehatan kini lebih percaya diri dalam memberikan edukasi kepada ibu-ibu tentang cara mencegah stunting, wasting, dan obesitas sejak dini.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Sebagai Orang Tua:
– Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
– Perkenalkan MPASI dengan gizi seimbang, bukan hanya makanan instan.
– Pastikan anak mendapat cukup protein, zat besi, dan vitamin A.
– Batasi konsumsi makanan cepat saji, gula berlebih, dan minuman manis. - Sebagai Masyarakat:
– Dukung kader Posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
– Ikut serta dalam edukasi gizi di komunitas.
– Laporkan jika ada anak di lingkungan sekitar yang mengalami tanda-tanda wasting, stunting,
atau obesitas agar bisa segera ditangani.
Wasting, stunting, dan obesitas adalah tiga ancaman nyata yang harus dicegah sejak dini. Mencegah lebih mudah daripada mengobati, dan edukasi gizi yang baik bisa membuat perubahan besar bagi masa depan anak-anak kita. Dengan kerja sama antara kader, masyarakat, dan tenaga kesehatan, kita bisa menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2023). Pedoman Pencegahan Stunting dan Wasting di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). (2023). Rencana Aksi Nasional Percepatan Perbaikan Gizi di Indonesia. Jakarta: BAPPENAS.
- World Health Organization (WHO). (2022). Child Growth and Nutrition: Global Guidelines for Early Intervention. Geneva: WHO. Retrieved from https://www.who.int
- United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF). (2023). Tackling the Double Burden of Malnutrition: Stunting and Obesity. New York: UNICEF.
- The Lancet. (2022). Global Strategies for Maternal and Child Nutrition. The Lancet Global Health, 10(5), 456-478. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(22)00048-2