By: Winancy, M.Keb, Yulia Sari, S.ST, M.K.M, Nur Fitri Ayu Pertiwi, SST, M.Keb
Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar dalam membangun masa depan. Namun, tanpa bekal pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan gizi, mereka berisiko menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang dapat menghambat perkembangan diri dan sosial mereka. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III di wilayah Puskesmas Tanjung Priok, ditemukan bahwa masih banyak remaja yang memiliki pemahaman rendah tentang kesehatan reproduksi dan kebutuhan nutrisi mereka.
Melalui kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, remaja diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi, kebutuhan nutrisi, serta pentingnya menjaga keseimbangan berat badan. Artikel ini akan membahas hasil pengabdian tersebut dan mengapa penting bagi remaja untuk memiliki kesadaran lebih terhadap kesehatan mereka.
Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
Kesehatan reproduksi adalah aspek penting dalam kehidupan remaja yang sering kali masih dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Padahal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dapat berakibat pada tingginya angka pernikahan dini, kehamilan tidak direncanakan, dan meningkatnya risiko penyakit menular seksual. Berdasarkan laporan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2012, angka kelahiran pada usia remaja (ASFR) di Indonesia mencapai 48 per 1000 wanita usia 15-19 tahun, yang menunjukkan bahwa kesadaran akan kesehatan reproduksi masih perlu ditingkatkan.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilakukan berbagai penyuluhan mengenai konsep gender, jenis kelamin, serta hak-hak kesehatan reproduksi. Kader kesehatan dan remaja yang menjadi peserta diberikan pemahaman tentang bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi, pentingnya menjaga kebersihan, serta bagaimana cara mencegah risiko penyakit menular seksual.
Peran Nutrisi dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Selain kesehatan reproduksi, pemahaman tentang gizi juga menjadi fokus dalam kegiatan ini. Banyak remaja yang masih belum memahami bagaimana kebutuhan nutrisi mereka berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan secara keseluruhan. Dalam pengabdian ini, remaja mendapatkan pemeriksaan status gizi berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), serta visceral fat.
Pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi dijelaskan melalui konsep “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. Edukasi ini membantu remaja memahami bagaimana menyusun pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan pola makan yang baik, remaja dapat meningkatkan daya tahan tubuh, konsentrasi belajar, serta menjaga kesehatan reproduksi mereka.
Tantangan dan Solusi dalam Meningkatkan Kesadaran Remaja
Meski edukasi kesehatan telah dilakukan, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam meningkatkan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi dan gizi. Beberapa tantangan utama meliputi:
- Kurangnya Kesadaran
Banyak remaja yang belum menyadari pentingnya kesehatan reproduksi dan pola makan sehat. - Pengaruh Media Sosial
Informasi yang salah atau menyesatkan mengenai kesehatan dapat dengan mudah tersebar di media sosial. - Kendala Budaya dan Sosial
Beberapa komunitas masih menganggap topik kesehatan reproduksi sebagai hal yang tabu.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, solusi yang dapat diterapkan antara lain:
- Integrasi Edukasi di Sekolah
Menjadikan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi sebagai bagian dari kurikulum sekolah. - Kampanye Digital Positif
Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dan menarik bagi remaja. - Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat
Memberikan edukasi kepada orang tua agar dapat mendukung anak-anak mereka dalam menjaga kesehatan.
Transformasi Kesehatan Remaja Melalui Pengabdian Masyarakat
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, didapatkan beberapa manfaat utama yang dirasakan oleh para peserta, di antaranya:
- Peningkatan Pengetahuan
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi dan gizi. - Kesadaran untuk Menjalani Pola Hidup Sehat
Banyak remaja yang mulai memahami pentingnya menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan menjalani gaya hidup aktif. - Kerjasama yang Baik antara Pihak Akademisi dan Puskesmas
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi berkelanjutan antara institusi pendidikan dan fasilitas kesehatan masyarakat.
Meningkatkan kesadaran remaja tentang kesehatan reproduksi dan gizi adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan generasi mendatang. Oleh karena itu, perlu adanya program berkelanjutan yang melibatkan sekolah, komunitas, serta tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan bagi remaja.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, remaja tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang cukup tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.