Deteksi Dini Kanker Serviks, Peran Vaksin HPV dan Tantangan Kesadaran di Jakarta

by : dr. Arya Ady Nugroho,

adalah seorang dokter yang saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter spesialis di bidang Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Memiliki pengalaman dalam bidang medis dan pelatihan klinis, ia berfokus pada peningkatan kesehatan reproduksi wanita dan pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat. Arya juga aktif dalam kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan.

Kanker serviks, atau kanker leher rahim, merupakan salah satu penyakit kanker paling umum pada wanita di Indonesia. Penyakit ini disebabkan terutama oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang menular melalui kontak seksual. Meskipun dapat dicegah, kanker serviks tetap menjadi ancaman serius karena gejalanya sering muncul pada stadium lanjut. Di Indonesia, khususnya Jakarta, upaya pencegahan melalui vaksinasi dan skrining semakin ditingkatkan. Artikel ini membahas tren kasus, program pemerintah, efektivitas vaksin, metode skrining, serta tantangan kesadaran masyarakat, dengan dukungan data dari literatur jurnal internasional.

Tren Kasus Kanker Serviks yang Masih Tinggi

Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai kanker paling sering pada wanita, dengan sekitar 36.000 kasus baru setiap tahun. Data global menunjukkan peningkatan signifikan, diprediksi naik hingga 56,8% kasus baru pada 2050 jika tren saat ini berlanjut. Di Jakarta, tren serupa terlihat, dengan 70% kasus terdeteksi pada stadium lanjut, yang menyulitkan pengobatan dan meningkatkan angka kematian. Faktor utama adalah rendahnya partisipasi skrining dini, meskipun layanan sudah tersedia secara gratis di fasilitas kesehatan primer.

 Program Vaksinasi HPV Gratis dan Skrining di Jakarta

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program vaksinasi HPV gratis melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025, menargetkan anak perempuan kelas 5-6 SD dan kelas 9 SMP. Di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengintegrasikan vaksinasi ini di sekolah-sekolah, dengan dua dosis untuk usia 9-15 tahun, bertujuan mencapai cakupan 90% pada 2030. Selain itu, skrining HPV DNA gratis tersedia di 42 Puskesmas DKI, termasuk kegiatan Gebyar Kesehatan pada Juli 2025 yang menjangkau 1.430 peserta. Program ini melengkapi upaya eliminasi kanker serviks nasional, di mana skrining diintegrasikan ke pemeriksaan kesehatan rutin mulai 2025.

Efektivitas Vaksin HPV

Vaksin HPV terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi virus yang menyebabkan kanker serviks. Vaksin quadrivalen dapat mengurangi risiko infeksi HPV tipe 16 dan 18 hingga 90%, yang bertanggung jawab atas 70% kasus kanker serviks. Studi internasional menunjukkan penurunan signifikan risiko kanker serviks invasif pada wanita yang divaksinasi sebelum usia 17 tahun, dengan reduksi hingga 88%. Efek sampingnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, dan vaksin ini aman untuk remaja.

Perbedaan Metode Skrining: Pap Smear, IVA, dan HPV DNA Test

Deteksi dini krusial untuk mengobati kanker serviks sebelum menyebar. Berikut perbedaan utama metode skrining yang umum:

  • Pap Smear: Mengambil sampel sel serviks untuk diperiksa di bawah mikroskop, mendeteksi perubahan sel abnormal. Sensitivitasnya tinggi untuk lesi prakanker, tetapi memerlukan pengulangan rutin setiap 3 tahun.
  • IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat): Pemeriksaan visual sederhana di mana serviks dioles asam asetat untuk melihat area putih abnormal. Murah dan cepat, cocok untuk daerah terpencil, tetapi akurasinya lebih rendah dibandingkan metode lain.
  • HPV DNA Test: Mendeteksi langsung keberadaan DNA virus HPV pada sampel serviks. Lebih sensitif dan spesifik daripada Pap Smear atau IVA, mampu mendeteksi infeksi dini sebelum sel berubah. Direkomendasikan untuk wanita usia 30 tahun ke atas, dengan interval 5 tahun jika negatif.

Ketiga metode ini gratis di Puskesmas Jakarta, tetapi HPV DNA Test menjadi pilihan utama karena akurasi tinggi.

Tantangan: Rendahnya Kesadaran di Jakarta

Meskipun layanan vaksinasi dan skrining tersedia, kesadaran masyarakat Jakarta masih rendah. Studi menunjukkan partisipasi skrining hanya sekitar 5-10% di kalangan wanita usia produktif, akibat kurangnya edukasi dan stigma terkait kesehatan reproduksi. Di tengah kasus tinggi, banyak wanita terlambat berobat karena tidak mengenali gejala seperti pendarahan tidak normal atau keputihan berbau. Kampanye seperti Global Cervical Cancer Elimination Forum 2025 diperlukan untuk meningkatkan partisipasi.

Kesimpulan

Kanker serviks dapat dicegah melalui vaksinasi HPV dini dan skrining rutin. Di Jakarta, program gratis pemerintah memberikan akses mudah, tetapi kesadaran harus ditingkatkan agar tren kasus menurun. Wanita disarankan memulai vaksinasi untuk anak perempuan dan skrining tahunan. Dengan deteksi dini, harapan hidup pasien meningkat hingga 90%. Mari dukung upaya ini untuk generasi sehat bebas kanker.

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2025). Kasus Kanker Diprediksi Meningkat 70 Persen pada 2050. Diakses dari https://kemkes.go.id/id/kasus-kanker-diprediksi-meningkat-70-persen-pada-2050-kemenkes-perkuat-deteksi-dini
  2. Setkab RI. (2025). Health Ministry Expands Free HPV Vaccination Coverage. Diakses dari https://setkab.go.id/en/health-ministry-expands-free-hpv-vaccination-coverage/
  3. WHO. (2025). Commitments 2025 – World Health Organization. Diakses dari https://www.who.int/initiatives/cervical-cancer-elimination-initiative/cervical-cancer-forum/commitments-2025
  4. Lei J, et al. (2020). HPV Vaccination and the Risk of Invasive Cervical Cancer. New England Journal of Medicine. Diakses dari https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1917338
  5. Basu P, et al. (2011). Effectiveness of VIA, Pap, and HPV DNA Testing in a Cervical Cancer Screening Program. PLoS ONE. Diakses dari https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0013711
  6. Sitaresmi MN, et al. (2024). Cervical cancer screening program in Indonesia: is it time for HPV-based screening? BMC Women’s Health. Diakses dari https://bmcwomenshealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12905-024-02946-y

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Other Recent Articles

Scroll to Top
Whatsapp
Butuh Batuan?
Halo WRHC,
Ada yang dapat kami bantu?