By: Nina Primasari, SST, M. Keb, Dr. Dewi Nirmala Sari, S.K.M., M.Biomed, Dra. Jomima Batlajery, M.Kes
Ibu hamil sering kali mendapatkan perhatian lebih terhadap kesehatan fisiknya, namun bagaimana dengan kesehatan jiwanya? Padahal, kondisi psikologis ibu hamil sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Sayangnya, banyak ibu hamil yang mengalami kecemasan, stres, hingga depresi, tetapi tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III melaksanakan program DPR (Dengar, Peduli, Rangkul) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cakung. Program ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat tentang kesehatan jiwa ibu hamil agar mereka lebih sadar dan peduli terhadap kondisi psikologis ibu hamil.
Mengapa Kesehatan Jiwa Ibu Hamil Penting?
Kesehatan mental ibu hamil bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada bayi yang dikandungnya. Studi menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko:
- Pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil yang berbahaya bagi ibu dan janin).
- Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
- Stunting serta gangguan perkembangan pada anak.
- Depresi pascapersalinan, yang bisa berujung pada kesulitan ibu dalam merawat bayinya.
- Bunuh diri pada ibu, yang menjadi penyebab utama kematian ibu di beberapa negara.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Ibu Hamil
Banyak ibu hamil yang mengalami kecemasan tetapi enggan mengungkapkan perasaannya karena takut dianggap lemah atau dikucilkan. Inilah alasan mengapa program DPR hadir dengan tiga prinsip utama:
- Dengar – Memberikan ruang bagi ibu hamil untuk bercerita dan menyampaikan apa yang mereka rasakan.
- Peduli – Masyarakat sekitar, termasuk keluarga dan tenaga kesehatan, diharapkan lebih memperhatikan perubahan psikologis ibu hamil.
- Rangkul – Memberikan dukungan moral dan sosial, serta membantu ibu hamil dalam mengelola stres dan kecemasan.
Langkah Nyata dalam Program DPR
Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, program DPR dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan pendamping tentang kesehatan jiwa selama kehamilan. Beberapa metode yang digunakan adalah:
- Penyuluhan dengan media video untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan keluarga.
- Diskusi kelompok dan berbagi pengalaman untuk membantu ibu hamil memahami pentingnya kesehatan mental.
- Pembentukan grup WhatsApp sebagai sarana berbagi informasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan.
Pada tahap selanjutnya, ibu hamil diajak untuk mempraktikkan cara mengelola kecemasan selama kehamilan. Ini termasuk teknik relaksasi, pernapasan, hingga strategi membangun dukungan sosial.
Manfaat Program
Dari hasil evaluasi awal, program ini berhasil meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya kesehatan mental. Banyak peserta yang awalnya menganggap kecemasan sebagai sesuatu yang normal dan tidak perlu diperhatikan, kini lebih sadar bahwa mereka harus mencari dukungan ketika merasa stres atau cemas.
Selain itu, adanya grup WhatsApp memberikan efek positif dalam memperkuat dukungan sosial di antara ibu hamil dan tenaga kesehatan.
Kesehatan jiwa ibu hamil adalah hal yang sangat penting tetapi masih sering terabaikan. Dengan pendekatan Dengar, Peduli, Rangkul, kita dapat bersama-sama membantu ibu hamil merasa lebih didukung, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi proses kehamilan dan persalinan.
Mari kita mulai dari hal kecil, seperti mendengarkan cerita ibu hamil di sekitar kita, menunjukkan kepedulian, dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Karena ibu yang sehat jiwanya, akan melahirkan generasi yang lebih kuat dan berkualitas.
Referensi:
- World Health Organization (WHO). (2018). Maternal mental health and child health and development in low and middle-income countries: Report of the Meeting Held in Geneva, Switzerland, 30 January – 1 February 2008. Retrieved from https://www.who.int/
- Gelaye, B., Rondon, M. B., Araya, R., & Williams, M. A. (2016). Epidemiology of maternal depression, risk factors, and child outcomes in low-income and middle-income countries. The Lancet Psychiatry, 3(10), 973–982. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(16)30284-X
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- Sari, D. N., Diatri, H., Siregar, K., & Pratomo, H. (2022). The Prevalence of Depression Symptoms among Pregnant Women during the Second Wave of COVID-19. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(E), 546–549. https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.8255
- Anindyajati, G., Ismail, R. I., Diatri, H., & Elvira, S. D. (2017). Antenatal depression and its determinant factors in urban community setting. Advances in Science Letters, 23(4), 3439–3441. https://doi.org/10.1166/asl.2017.9122